Kamis, 14 Juni 2012

Here come the SUN; Here come the FUN

Where's the fun? This school-breaks is short but sweet where we live. Kids wanna have FUN not just stay at home, doing nothing... 
There’s no excuse for children to be bored with so much taking place over the school-breaks.
You may ask your kid(s) to have fun with us. We provide activities..


KidsDale’s commitment to providing activities that are suitable for children three to six aged and abilities, without barriers, means that most of the activities are now fully accessible and suitable. Every effort will be made to welcome children of all abilities on to any course (parents/carers are welcome to check the suitability of courses direct with the centre). This school-break, we joined with Lingoworld (English Course) at Sunter to do our FUN.

With activities ranging from arts & crafts, cookery, storytelling to drama and team building activities, there is bound to be something for everyone; and the brochure has been re-designed to make it even easier to find activities of interest.  



 An Activity a day keeps the boredom away and educate more ;)

Senin, 04 Juni 2012

Macam-macam Anxiety Disorders


SOCIAL PHOBIA
Social phobia adalah ketakutan akan sosial atau keperluan perbuatan yang nyata dan terus-menerus yang akan menyebabkan mereka memiliki rasa malu.  Para penderita tersebut umumnya menghindari situasi keramaian.  Apabila ada kehadiran orang lain, mereka merasa malu, terdiam, atau berusaha sembunyi.  Bagi yang memiliki social phobia yang sangat ekstrim, mereka merasa cemas pada sebagian besar aktivitas biasa, seperti membagikan kertas di kelas, mengancingkan jaket di depan orang lain, dan memesan makanan di restoran.  Ketakutan utamma mereka adalah melakukan sesuatu di depan orang lain.  Mereka takut apabila mereka berbicara di depan publik, kata-kata yang dikeluarkan kurang jelas; jika mereka bertanya mereka akan terdengar seperti orang bodoh; apabila mereka jalan masuk ke suatu ruangan, mereka mungkin tersandung atau terlihat aneh.
Penderita social phobia kemungkinan besar yang juga memiliki tingkat emosi, ketakutan sosial, sedih, dan kesepian yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang lain.  Ketakutan mereka akan suatu hal yang dapat memicu penghinaan sangat tinggi dan dalam sehingga seringkali mengarah kepada kesendirian dan kesengsaraan karena mereka tidak dapat melakukan suatu hubungan yang diinginkan.  Pada kasus yang lebih parah, penderita dapat mengembangkan generalized social phobia.  Mereka takut terhadap sebagian besar situasi sosial, takut untuk bertemu atau berbicara dengan orang yang baru dikenal, menghindari kontak dengan orang-orang di luar keluarganya, sulit untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan sulit untuk datang ke sekolah.
Social phobia terjadi pada 1%-3% anak-anak dan remaja serta lebih banyak terjadi pada anak perempuan dibandingkan dengan laki-laki.  Hal tersebut karena anak perempuan lebih khawatir mengenai kompetensi sosial dibandingkan dengan laki-laki.  Selain itu, 2/3 anak remaja yang mengalami social phobia juga memiliki anxiety disorders lainnya, seperti specific phobia atau panic disorder.  Kurang lebih sekitar 20% remaja yang memiliki social phobia juga menderita major depression.  Mereka mungkin menggunakan alkohol dan obat-obatan untuk mengurangi kecemasan mereka terhadap situasi sosial.
Social phobia sangat jarang terjadi pada anak berusia di bawah 10 tahun dan secara umum berkembang setelah pubertas.  Hal tersebut karena pada masa itu remaja sadar akan diri mereka  sehingga terkadang memiliki keraguan dan kekhawatiran akan penampilan mereka.  Di bawah ini adalah kriteria diagnostik untuk social phobia :
DSM-IV-TR
A
A marked and persistent fear of one or more social or performance situations in which the person is exposed to unfamiliar people or to possible scrutiny by others. The individual fears that he or she will act in a way (or show anxiety symptoms) that will be humiliating or embarrassing
Note: in children, there must be evidence of the capacity for age-appropriate social relationships with familiar people, and the anxiety must occur in peer settings, not only in interactions with adults
B
Exposure  to the feared social situation almost invariably provokes anxiety, which may  take the form of a situationally bound or Csituationally predisposed panic attack
NDote: in children, the anxiety may be  expressed by crying, tantrum, freezing, or shrinking from social situations with unfamiliar people
C
The person recognizes that the fear is excessive or unreasonable
Note : in children, this feature may be absent
D
The feared social or performance situations are avoided or else are endured with intense anxiety or distress


SELECTIVE MUTISM
Anak dengan selective mutism gagal untuk berbicara pada situasi sosial tertentu atau spesifik, walaupun mereka dapat berbicara dengan keras dan sering ketika berada di rumah atau lingkungan lain.  Kelainan ini tidak umum dan hanya terjadi pada kurang lebih 0,5% dari seluruh anak-anak.  Walaupun tidak termasuk ke dalam anxiety disorders menurut DSM-IV-TR, selective mutism memiliki banyak faktor yang umumnya terjadi pada anxiety disorders.  Berdasarkan persamaan tersebut, selective mutism disarankan sebagai tipe ekstrim dari social phobia, bukan unique disorder.  Namun, terdapat perbedaan antara social phobia dan selective mutism, misalnya pada selective mutism terjadi komunikasi sosial dalam bentuk non verbal.  Selain itu, beberapa anak dengan selective mutism mungkin juga memiliki keterlambatan perkembangan, kelemahan dalam bahasa, atau penurunan proses auditori.


SCHOOL PHOBIA
Bagi sebagian anak, sekolah merupakan tempat yang menakutkan, sehingga mereka merasa cemas dan tidak ingin pergi ke sekolah.  Perilaku anak tersebut disebut dengan school refusal behavior.  mereka umumnya akan menolak untuk pergi ke sekolah, atau apabila mereka sudah berada di sekolah mereka akan menolak untuk masuk ke kelas.  Mereka akan membuat berbagai macam alasan agar diperbolehkan tidak ke sekolah atau diizinkan pulang dan tidak perlu masuk ke kelas, seperti pusing, sakit tenggorokan, dan lain-lain.  Ketakutan dan kecemasan mereka akan sekolah disebut dengan school phobia.

Mash, E. J. & Wolfe, D. A. (2010). Abnormal Child Psychology, 4th Edition. Wadsworth: USA